Saturday, September 20, 2008

JOMBLANGAN DAN MALANGAN

Desa kemanukan masih terasa ke asriannya,karna masih luasnya lahan persawahan. Seperti yang kita lihat dalam foto diatas<sawah krajan kulon>. Pandangan luas tak terhalang,terlihat keindahannya dan terasa nyata kebesaran Tuhan. Subhanallah maha besar ciptaanMu.
Sebagian besar warga kemanukan berprofesi sebagai petani,adapun yang lain (pedagang,PNS,pengusaha,dll) hanya sekian persen saja. Foto diatas saya ambil saat musim LABUH. Yakni dimana para petani mengolah sawahnya untuk menanam padi,biasanya saat musim hujan tiba. Musim hujan/RENDENG dimanfaatkan petani untuk menanam padi,dan musim kemarau/KETIGO Dimanfaatkan untuk menanam cabai,tembakau,kacang tanah,dll.
Lokasi foto saya ambil di jomblangan/malangan. Terlihat sawah telah dibajak dan siap ditanam padi. Dalam musim ini akan banyak sekali dijumpai BELUT yg menjadikan tambahan gizi buat warga. Malam hari orang yang gemar berburu hewan hermafrodit ini mulai beraksi,karna malam hari belut-belut akan muncul kepermukaan. Aktivitas ini oleh warga kemanukan disebut dengan NYULUH WELUT. Hasil tangkapannya ada yang dijual ada juga yang dikonsumsi sendiri. Welut banyak digemari,selain rasanya yang gurih juga kaya gizi/protein. Alat yg digunakan cukup sederhana, hanya lampu PETROMAKH dan LINGGIS,tapi ada juga yang memakai STROOM ACCU,atau PANCINGAN SEDERHANA.
JOMBLANGAN DAN MALANGAN,adalah nama sebuah sumur/mata air yg oleh warga setempat ada yg meyakini sebagai tempat keramat.(allahualam).Bila berjalan menelusuri pematang utama(besar) 1km dari pemukiman kamu akan sampai di sumur jomblangan,yang ditandai pohon GAYAM besar,BERINGIN yg mengelilinginya,dan sumur Jomblangan membentuk huruf J terbalik,dan bila kamu berjalan ke kanan kamu akan sampai di sumur malangan,yang bibir sumurnya dikelilingi pagar bambu,dan ditengah tengah sumur ada pohon beringin yang tumbuh melintang (tidak tumbuh keatas tapi ke samping/MALANG).kedua sumur ini dijaga dan dibersihkan/dikuras setahun sekali,biasanya menjelang bulan SURO,Dan sebelumnya ada upacara ritualnya. Saat TAWU SUMUR,suasana menjadi meriah seperti perlombaan menangkap ikan,karna sudah pasti banyak ikan yg berkembang biak disitu dalam 1th. Terus terang saya belum pernah ikut serta,karna takut kalau kalau ularlah yang saya dapat.Hiii...
Waktu kecil dulu aku sering maen layang layang disini,selain anginnya gedhe,tempat luas juga ada tempat yang teduh buat duduk dan memandang layang layang yang saya terbangkan.yakni di bawah pohon gayam di sumur jomblangan.Disana ada sedikit lahan bebas yang biasa digunakan untuk istirahat para petani,juga untuk cuci muka disumur jomblangan,atau juga bisa sebagai tempat maen anak anak,asal sopan dan gak macem macem (nasehat ortu)
Ingin rasanya aku mengulang masa kecilku disini,tempat maen favoritku selain di sungai mbangsan. Mungkin bisa dibayangkan bila setelah panas panasan maen layangan,terus mandi atau cuci muka di sumur itu,wah segeer banget,air yang jernih,dingin,kadang kadang ada ikan yang timbul juga. Asik pokoknya. Tapi kita gak boleh nyebur di sumur itu,kita mandi layaknya mandi di kamar mandi pakai gayung karna emang itu aturannya,kecuali waktu nguras/tawu sumur diperbolehkan nyebur,karna sudah ada ritualnya. Oh ya hebatnya kalo musim kemarau gak kebangetan banget,sumur ini slalu ada airnya yg jernih.
Dari jomblangan bila melihat ke timur sampai tenggara akan terlihat barisan pegunungan menoreh yg memperindah pemandangan dan membuat hati kagum serta dapat sejenak melupakan beban yang ada dipikiran kita.
Wah jadi terasa dirumah nich,seakan gw nulis ditemani temen temen ku. Temen temen,aku merindukan kalian. Kapan kita bisa ketemu..


By ipung

2 comments:

Anonymous said...

iku sawah bapakku mas ipunk. sesuk nek bapak pas matun tolong difoto kirimke aku bowo adam karangjati

Fajar Iskandar said...

Bagus..!!! BAGUSS... !!!

Salam Kenal
Fjar