Friday, February 27, 2009

PASAR KEMANUKAN

Pasar tradisional yang makin sepi,karna perkembangan jaman dan generasi penerus yang memilih cara lain untuk berdagang. Padahal banyak sekali kenangan yang terukir disana. Saat ku kembali melihat suasana pasar,aku tercengang,hari rabu dan sabtu pagi diwaktu itu ramai dengan suara pedagang menawarkan dagangannya,tapi sekarang hanya beberapa orang yang masih tinggal. Ada mungkin ada beberapa penyebab,seperti pedagang yang sudah tak mampu lagi berdagang karna usia yang semakin senja,atau mungkin karena ada cara lain dalam berdagang yang lebih menjanjikan laba. Atau sebab sebab lain,aku tak paham.
Ku teringat waktu kecilku,bangun pagi dan kepasar,beli kue lapis,apem,cenil,geblek,galundeng,kacang goreng. Dan banyak lg yang laen.
Kini hanya ibu imah penjual kue lapis dan apem yg masih aktiv,yang laen pedagang2 dari luar kemanukan yg jumlahnya dapat dihitung dgn jari.
Ku tak dapat tampilkan suasana pasar kemanukan saat sekarang,karena hpku tak bisa mengambil gambar di pagi yang remang2,karna tak di lengkapi lampu flash. Tapi ku coba tampilkan suasana ramai di jalan utama desa KEMANUKAN/PEREMPATAN desa KEMANUKAN. Terlihat angkutan jalur 11 yg dapat membawa anda ke desa ini.
Sebenarnya ada 4 jalur yg melewatinya yakni: 1. Jalur 11 (purworejo-kemanukan-somongari-jatirejo PP) warna coklat.
2. Jalur 12 (purworejo-kemanukan-soko-semagung PP) warna coklat.
3. Jalur 50 (purworejo-sorogenen,kemanukan,clapar,soko agung PP) warna pink
Ketiganya berpangkalan di belakang pasar baledono
4. Minibus (Primkopad) purworejo-cangkrep-kemanukan-clapar-bagelen
Ini berpangkalan di perempatan micky mouse sebelah barat,atau depan kantor BCA Purworjo.
Hanya ini yang dapat aku haturkan kepada para pembaca,semoga lewat tulisan ini,dapat menggugah kembali kenangan anda tentang tempat2 yang pernah anda ukirkan kenangan indah. Dan semoga anda mendapat tambahan pengalaman,atau inspirasi baru untuk kemajuan anda. AMIN...


By ipung
Lihat juga:
www.perkista.blogspot.com
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤